Jumat, 21 November 2014

Penikmat Mimpi

Kalian boleh menyebutku si penggila mimpi, karena memang aku selalu percaya dengan adanya mimpi dan segala yang dikisahkannya. Bagiku mimpi selalu memiliki makna tersirat meski ceritanya tidak bisa selalu kita ingat saat kita terjaga. Namun aku tetap mencintai mimpi, apalagi mimpi indah. Karena mimpi indah selalu menjanjikan pagi yang indah pula.

Aku punya keyakinan tersendiri dalam meyakini mimpi.

Mimpi Adalah Visualisasi Isi Pikir
Aku adalah si penghayal sejati, bahkan hingga sesaat sebelum aku jatuh terlelap. Pikiranku seringkali penuh dengan imajinasi dan harapan-harapan yang dapat mengantarku untuk masuk ke dalam alam tidur. Uniknya tak jarang isi pikirku selalu masuk ke dalam mimpi itu. Aku yakin kamu juga sering merasakannya, itulah mengapa aku suka sekali "mengatur" mimpiku, tak lupa dihantar dengan ayat-ayat dan do'a terbaik.

Dalam Mimpi Kita Bertemu
Seorang teman pernah berkata kepadaku, "Jika dalam mimpi kamu bertemu atau bersama dengan seseorang, boleh jadi Allah tengah mempertemukan ruh kalian dalam satu tempat yang sama."
Benar atau tidaknya pesan ini, hanya Allah yang tahu, tapi aku percaya hal ini benar-benar terjadi. Satu tahun terakhir hampir setiap malam aku selalu bermimpi bersama dengan seseorang dan semenjak suatu kejadian, tokoh dalam mimpiku seketika terganti dengan orang lain. Apakah hilangnya dia dalam mimpi ini seiring dengan hilangnya ia di kehidupan nyataku atau memang ruh kami tidak lagi satu frekuensi untuk bertemu. Allaahu A'lam.

Apapun yang terjadi, aku selalu percaya dengan keindahan mimpi/

Kamis, 20 November 2014

Seharusnya

Untuk pertama kalinya setelah beberapa tahun ini aku bisa tertawa dan bernapas dengan leganya. Seakan-akan segala beban telah lepas, pergi meninggalkan diriku. Pun untuk pertama kalinya aku bisa kembali menulis tanpa resah, mencurahkan segala lelah. Aku merasa bebas bak narapidana yang baru saja dibebaskan dari rumah prodeo.

Aku tidak lagi dihantui oleh bayang-bayang yang selama ini selalu membuntutiku, walau sejatinya bayangan itu tidak pernah ada. Aku bisa menjalani hidupku sebagaimana mestinya tanpa perlu memberatkan pertimbanganku pada sesuatu yang tidak pernah pasti.

Ah.., seharusnya aku memutuskan ini sejak dulu. Mungkin tidak ada lagi penatnya rasa galau dan air mata yang selalu menggelayut dibalik canda tawaku setiap hari. Seharusnya aku telah meninggalkannya sejak dulu, hingga aku bisa merasakan indahnya jatuh cinta lagi.

Entahlah, mungkin memang benar ia jauh memiliki lebih banyak pertimbangan dibanding aku. Namun, bukankah lebih bijak untuk tidak pernah menjanjikan apapun jika memang belum memutuskan untuk siap. Lantas apa bedanya dengan permainan belaka?

Yang pasti kini aku tidak pernah menyesal untuk mengenal dan menyayangimu. Bukankah seringkali dipertemukan dengan orang yang salah sebelum bertaut dengan orang yang tepat?

Kamis, 05 Desember 2013

Mungkin

Mungkin

Untuk saling mengenal dalam bilangan tahun tidak cukup untuk membuat dua manusia bisa saling mempercayai.

Mungkin

Adakalanya seseorang mengesampingkan itu semua hanya demi membayar sebuah kenyamanan bersama orang yang baru di kenal, dibanding harus menghiraukan teguran orang lain yang lebih ia kenal.

Mungkin

Akan ada saatnya seseorang akan menyadari. Siapa dia yang selalu ada di belakangnya, yang siap menopang saat ia jatuh.

Namun

Ketahuilah, dialah teman yang berani menegur dan memarahimu saat salah. 

Bukan yang selalu memanjakan inginmu, tanpa peduli waktu.