Minggu, 30 Oktober 2011

Cellular Injury

"Ikatlah ilmu dengan menuliskannya." -Ali ibn Abi Thalib

Itulah prinsip yang selalu kupegang dan alhamdulillah senatiasa kuamalkan. I can't live without my notebook and my writing utilities. Haha, agak berlebihan memang. Tapi begitulah, aku memang tidak bisa hidup tanpa binder kuliah dan tempat pensilku. Meskipun demikian, saking seringnya dua benda itu kubawa kesana-kemari, merekalah yang paling sering tertinggal di mana pun. Entah itu di kampus cempaka putih, entah di theater I kampus Cirendeu. Teledor, that word fully describes me :)

Baiklah, mari kita masuk pada pembahasan submodul II Sistem Mekanisme Dasar Penyakit. Loh submodul satunya kemana? Jangan ditanya, agak malas merangkumnya di sini. Actually it was about cell and i don't like it. Maka langsung saja masuk ke submodul ini, meskipun masih sama-sama tentang sel, tapi aku rasa ini lebih aplikatif.

Cellular injury alias cedera sel, dalam bahasa kedokteran biasa disebut jejas sel. Sesuai namanya, jejas sel adalah cedera yang terjadi pada level seluler. Kenapa harus mulai dari sel? Karena memang cedera yang besar (level organ) bisa berawal dari cedera kecil di tingkat seluler.

Apa saja penyebab jejas seluler?

Agen Infektif (Infectious Agent)
a. Mulai dari agen tingkat mikroskopik sampai makroskopik seperti tapeworm (cacing pita)
b. Contoh : Riketsia, Bakteri, Jamur, dan Parasit lain

Reaksi Imunologi
a. Reaksi imun dapat menimbulkan cedera sel
b. Contoh : Reaksi anaplastik terhadap protein asing atau efek terapeutik obat, Reaksi endogen antigen

Cacat Genetik
a. Akibat perubahan halus pada level DNA
b. Perubahan ini seringkali menimbulkan kelainan enzimatik yang mempengaruhi sel
c. Dapat juga terjadi akibat cedera oleh bahan kimia

Gizi Tak Seimbang
a. Seperti penyakit Anoreksia Nervosa dan kelaparan
b. Ekses gizi sebagai penyebab utamanya
c. Ekses predisposisi lipid, Aterosklerosis dan Obesitas akibat penimbunan lemak
d. Komposisi diet

Setelah itu, apa saja macam-macam jejas?
a. Kurangnya Oksigenasi / Pasokan Oksigen (Hipoksia, Iskemia, dan Keracunan CO)
b. Jejas Fisik (mekanik, terbakar, dingin, radiasi, listrik, dll)
c. Infeksi
d. Reaksi imunologik
e. Defek/ Cacat Genetik
f. Gangguan Nutrisi

Pengaruh jejas terhadap sel?
a. Cedera akut reversibel (Dapat sembuh)
b. Cedera Ireversibel yang menyebabkan Cellular death (kematian sel) yang berupa nekrosis dan apoptosis
c. Perubahan organel subseluler

Bagaimana mekanisme jejas?
Mekanisme jejas secara umum

Injurious Stimulus dapat menimbulkan :

a. Penurunan jumlah ATP (Adenosin Tri Phosphat) menurun sehingga organela yang bergantung pada pasokan energi dari ATP terganggu.

b. Kerusakan membran dapat mengganggu mitokondria (organel penghasil ATP), merusak lisosom (yang memiliki enzim perncerna, sehingga enzim tsb bocor ke dalam sitoplasma dan melumatkan seluruh sel), merusak protein penyusun membran plasma (seisi sel mengalami kebocoran).

c. Peningkatan jumlah ion Ca (Kalsium) dalam sitoplasma yang akan mengganggu kinerja sel terutama DNA.

d. Peningkatan bentuk-bentuk OH reaktif, seperti ion Hidroksida (OH-) dan H2O2.

Salah satu efek jejas ireversibel adalah perubahan morfologi yang akhirnya menimbulkan kematian sel. Kematian sel ada dua macam, yakni nekrosis dan apoptosis. Meskipun sama-sama kematian sel, tapi keduanya berbeda secara morfologi, mekanisme, dan perannya.

Perbedaan Morfologis dan Mekanisme antara Nekrosis dan Apoptosis

Singkatnya, proses nekrosis diawali dengan kerusakan membran yakni proses pelepuhan membran sel. Tingkat keparahan kerusakan membran ini juga merusak lisosom sehingga membuat organel perncernaan tersebut mengeluarkan enzimnya ke dalam cairan sel (sitoplasma). Alhasil, seluruh organel dan komponen sel "dikunyah" oleh enzim tersebut.

Sedangkan proses Apoptosis adalah kebalikannya, kerusakan justru berawal dari satuan terkecilnya yaitu kerusakan DNA dan larutnya inti sel. Selanjutnya sel tersebut terpecah menjadi fragmen-fragmen kecil dan mengalami fagositosis.

Demikianlah sekelumit mengenai jejas sel. Loh kok cuma begitu doang? Masih bingung nih bagaimana adaptasi sel menghindari jejas? Terus apa hubungannya dengan organ secara riil? Mari kita lihat pembahasan di posting berikutnya.

Salam Seluler! :D

Referrence : Robbins and Cotran Pathologic Basis of Disease 7th Edition

11 komentar:

  1. duuh jangan pusing dong teh :D aku jadi ikut pusing nih.. ejiyee hihi

    BalasHapus
  2. kaka dokter, tau tentang tumor lidah ? itu penyebabnya karena apa ya? adik saya umur 3 thn. jatuh dari kasur terus lidahnya kena lantai tapi tuh kaya sedikit luka, terus ga mau minum susu terusnya kaya numbuh kaya bintil2 gitu dan kian hari kian banyak kak,apa itu ciri2 tumor/ apalah itu.. makasih ya kak..

    BalasHapus
  3. Adikku yang solihah, tumor itu terjadi akibat sel berkembang tidak terkendali karena hilangnya program kematian sel yang namanya apoptosis (udah diceritain belom ya di atas?) Penyebab tumor yang aku tahu, itu biasanya paparan radiasi dan bahan kimia berbahaya. Tumor itu juga ada dua adikku, ada yang jinak (benigna) dan ada juga yang ganas (maligna) yang berkembang menjadi kanker. Nah kalau masalah jatuh aku belum tahu apakah trauma (cedera) bisa menyebabkan tumor. Berhubung aku baru pulang dari opname di RS dan buku-buku aku semua ada di asrama, jd aku belum bisa kasih informasi lebih detail. Nanti insya Allah kalau aku udah stay di asrama atau bisa kucarikan di perpustakaan kampus ya. Kamu blh message nom hp kamu ke fb aku. Atau konfirm aja ke dokternya langsung gimana-gimananya.. maklum saya masih semeseter-semester muda, jadi belum mumpuni ilmunya :) semoga adikmu lekas sembuh.

    BalasHapus
  4. Adanya trauma (cedera) tidak mungkin menimbulkan kanker dalam waktu singkat. Apabila ada trauma yang baru terjadi dan kemudian timbul kanker, mungkin karena si penderita baru memerhatikan tubuhnya dengan seksama setelah terjadi trauma. Dengan kata lain kanker/tumor tersebut memang sudah ada sebelum terjadi trauma (cedera). Atau karena trauma yang baru terjadi, menyebabkan pendarahan sehingga tumor yang telah ada menjadi lebih besar. Begitu adikku, ini ku dapat dari buku referensi kuliah.

    Sumber : Buku Patologi terbitan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1990.

    BalasHapus
  5. makasih kakak, ilmunya yang insyaallah bermanfaat aamiin kak, kak kalo kuliah kedokteran spesialisasinya nanti ya kak? kakak apa toh mau spesialisasinya? maaf kak baru dibales ;)

    BalasHapus
  6. Aaamiin.. Iya ini insya Allah 5 tahun pendidikan jadi dokter umum dulu. Aku awalnya pengen jadi neurolog, trus gak lama switch pengen jadi psikiater, walau akhirnya gak dapet restu.. Ortu dan beberapa temen lebih setuju aku ambil obstetri dan ginekologi (kebidanan) atau dokter anak. yah doakan yang terbaik aja ya :)

    BalasHapus
  7. wah, bener bener harus dilandasi niat yah untuk jadi dokter perjalanannya tidaklah sebentar.. neurolog itu juga pilihan yang bagus kak, kalo obstetri maksudnya apa kak? maklum masih awam istilah2 kedokteran ^^

    BalasHapus
  8. singkat pada jelas....trims

    BalasHapus
  9. makasih, kebetulan ada tugas kuliah yg seperti ini

    BalasHapus
  10. assalamualaikum dok, mau nanya nih, bagaimana gizi yang tidak seimbang bisa menjadikan jejas ?

    BalasHapus