Kamis, 02 Juni 2011

Ibu


"Ibu adalah gudang cinta dan kasih sayang untuk anak-anaknya. Cintanya tak pernah berkurang. Kasih sayangnya tak pernah menipis. Cinta kasihnya tak pernah luntur meskipun kita telah jauh dari sisinya. Cinta kasihnya tak pernah menyusut meski kita kadang tak pandai menyambutnya. Dia selalu memberikannya kepada kita kapan saja, dengan cara apa saja. Tak ada bedanya, antara cintanya saat kita masih kanak-kanak dan setelah kita dewasa, atau setelah kita sudah merasa mampu untuk melakukan segalanya sendiri." (Tarbawi Edisi "Kita Salah Memahami Keinginan Ibu yang Sederhana")

Ibu, betapa aku jatuh cinta pada semua kasih sayang dan pengorbananmu. Maaf, bila satu tahu terakhir aku terlalu banyak membagi kesedihan padamu. Namun tahukah engkau, Ibu? Selama itu pula aku berdo'a dan memohon terus kepada Sang Maha Pencipta, yang aku yakin lebih mencintaimu ketimbang aku, untuk tidak membuatmu sedih dan kecewa lagi kepadaku. Aku mengemis kepada-Nya untuk tidak membiarkanmu menangis karenaku. Airmatamu Ibu, terlalu mahal untuk kau buang demi aku.. Akulah yang seharusnya menangis.. bukan engkau, Bu.

1 komentar: