dokter sarap: Hospital's Story

idk i love this donuts. thank you pals, i love you always :)

Assalamu’alaikum. Udah lama gak sharing-sharing di sini. Yeah, ba’da idul adha memang kondisi badan nggak fit. Setiap kena panas matahari langsung demam dan pusing. Awalnya aku pikir cuman gejala radang, walaupun entah radang apa, aku pun melakukan mekanisme self healing dengan obat segala sakit, paracetamol haha…

Ternyata, pct (begitu paracetamol biasa disingkat) bukanlah solusi dari semua masalah ini. Penyakit malah semakin menjadi. Intensitas demam, mual, dan sakit perut meningkat. Astaghfirullah, jadwal kuliah pun banyak terbengkalai. Menyedihkan..

Namun ada beberapa hari di mana aku paksakan diriku untuk kuliah, pertama karena Tutorial yang kedua Karena ujian, dan yang ketiga karena praktikum (walau akhirnya sempat mau pingsan di lab hahaha).

Berobat ke internis (sebutan untuk dokter spesialis penyakit dalam) pun sudah kulakukan, serangkaian proses pemeriksaan penunjang pun sudah kujalani. Mulai dari tes hematologi berupa pemeriksaan darah lengkap (PLT, WBC, RBC, dst.), tes radiologi berupa rontgen thorax dan pemindaian otak (CT-Scan), tes fungsi faal hati (SGPT dan SGOT), sampai ke USG Abdomen. Lengkap deh?

Sekian banyak pemeriksaan itu gak kunjung membantu dokter menegakkan diagnosis. Status penyakit cephalgia berat (sakit kepala yang sangat berat) tetap gak berubah. I know, ini sangat memusingkan dokter yang ternyata juga dosenku di kampus. But the fact is, i really need a bed rest in hospital.

Selama di RS memang banyak cerita. Hari pertama sampai hari-hari seterusnya temen-temen sekelas di kampus banyak sekali yang berdatangan menjenguk. Mengharukan sekaligus menjadi suntikan semangat untuk cepat sembuh. Mulai dari yang dateng pertama kali dan beliin macem-macem, yang nyuapin makan siang, yang ngajakin bercanda siang-siang, yang jauh-jauh dateng dari Ciputat dan gak bilang, yang nemenin pas lagi sendirian, yang tiba-tiba nongol, yang ngerayu satpam, sampe yang rombong-rombongan. Bahkan bukan hanya temen sekelas, dosen, tetangga, dan guru ngaji pun turut datang.

Nyesel emang kalau udah ngerasain opname di RS, apalagi di saat banyak ujian. Akan sangat terasa kalo sehat itu amat mahal. Sembilan hari di RS menyisakan banyak pelajaran bagiku, yeah termasuk harus ikhlas menerima gak bisa ikut ujian praktikum dan ngulang tahun depan. But it's okay, i still have time.