“Ada
beberapa orang yang ketika dia pergi, turut membawa sepotong hati kita”
(Tere
Liye, Sepotong Hati yang Baru)
Quotes yang cukup menarik, tapi
menurutku, bukan hanya ketika ditinggalkan lah sepotong hati kita terbawa,
tetapi juga saat kita memutuskan untuk pergi meninggalkan seseorang. Walaupun
setidaknya tidak untuk pergi seutuhnya, kita hanya butuh pergi dari hatinya
saja, dan tidak pergi dari kehidupannya.
Siapa yang tidak pernah merasakan hal
tersebut? Mungkin hampir separuh dari kita pasti pernah merasakannya. Ketika
diri ini butuh sekali untuk meninggalkan sepotong hati kita tetap pada
seseorang dan melupakan semua, merangkai kembali sebuah hati yang baru, menanggalkan
yang lama.
Saat semua terlihat rumit dan seperti tak
bisa diselesaikan, lebih baik kita tinggalkan. Karena,
“Jika
memang terasa rumit, tinggalkanlah. Karena mungkin dia bukan cinta sejatimu.
Cinta sejati itu sederhana.” (Tere Liye)
Yang rumit memang menarik, tetapi yang
sederhana seringkali lebih dekat pada kebenaran. Segala yang menenangkan di
dunia ini adalah segala yang sederhana. Tidak pernah ada hal yang membahagiakan
jika ia datang dari kerumitan dan sulit. Maka lebih baik rasanya untuk pergi,
meninggalkan yang serba memusingkan, menggalaukan, menyedihkan, dan membebani!
Beralihlah pada hal-hal sederhana yang
menyenangkan.
Aku beralih, karena menahan semua ini
terasa rumit dan sulit. Bukan, semua masalah ini bukan padamu, bukan pula
padaku, tetapi pada semesta. Semesta berkonspirasi begitu rumit. Aku memilih
tersisih, dibanding harus mengorbankan orang lain. Aku beralih, karena sepotong
hatiku, tetap tertinggal pada dirimu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar