Kamis, 07 Maret 2013

Sepotong Hati yang Baru

“Ada beberapa orang yang ketika dia pergi, turut membawa sepotong hati kita”
(Tere Liye, Sepotong Hati yang Baru)

Quotes yang cukup menarik, tapi menurutku, bukan hanya ketika ditinggalkan lah sepotong hati kita terbawa, tetapi juga saat kita memutuskan untuk pergi meninggalkan seseorang. Walaupun setidaknya tidak untuk pergi seutuhnya, kita hanya butuh pergi dari hatinya saja, dan tidak pergi dari kehidupannya.

Siapa yang tidak pernah merasakan hal tersebut? Mungkin hampir separuh dari kita pasti pernah merasakannya. Ketika diri ini butuh sekali untuk meninggalkan sepotong hati kita tetap pada seseorang dan melupakan semua, merangkai kembali sebuah hati yang baru, menanggalkan yang lama.

Saat semua terlihat rumit dan seperti tak bisa diselesaikan, lebih baik kita tinggalkan. Karena,

“Jika memang terasa rumit, tinggalkanlah. Karena mungkin dia bukan cinta sejatimu. Cinta sejati itu sederhana.” (Tere Liye)

Yang rumit memang menarik, tetapi yang sederhana seringkali lebih dekat pada kebenaran. Segala yang menenangkan di dunia ini adalah segala yang sederhana. Tidak pernah ada hal yang membahagiakan jika ia datang dari kerumitan dan sulit. Maka lebih baik rasanya untuk pergi, meninggalkan yang serba memusingkan, menggalaukan, menyedihkan, dan membebani!

Beralihlah pada hal-hal sederhana yang menyenangkan.

Aku beralih, karena menahan semua ini terasa rumit dan sulit. Bukan, semua masalah ini bukan padamu, bukan pula padaku, tetapi pada semesta. Semesta berkonspirasi begitu rumit. Aku memilih tersisih, dibanding harus mengorbankan orang lain. Aku beralih, karena sepotong hatiku, tetap tertinggal pada dirimu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar